January 19, 2011

Rumah Kartu itu ....

tahu rumah kartu ? atau biasa disebut house of card.
permainan yang menyusun banyak kartu hingga menyerupai sebuah rumah atau bangunan yang tinggi. mulai dari rumah-rumahan biasa yang banyak kita temui di jalan sampai gedung Empire State kebanggaan Amerika. ada-ada saja orang-orang yang mampu membangun dan memberdirikan kartu-kartu itu dia atas kartu yang lain. tapi tentunya itu bukan sesuatu yang mudah dilakukan. sisi-sisi kartu yang tipis satu sama lain di sejajarkan diatas dataran yang panjang namun tetap saja tipis dan .. buktinya tetap saja ada yang mampu menyelesaikan sampai titik puncak terakhir

mungkin seperti itu saya mengibaratkan hubungan yang sedang saya jalin saat ini. seperti layaknya rumah kartu. tipe hubungan yang tidak mudah untuk dibangun namun dengan sedikit angin saja yang menghembusnya maka akan hancur, tinggal puing.

entahlah apa mengibaratkannya sebagai rumah kartu adalah sesuatu hal yang pas. saya juga masih belum tahu apa hubungan seperti ini layak untuk depertahankan. saya hanya belum tahu ..

kadang saya berfikir untuk tetap mempertahankannya sampai titik puncak yang terakhir, kami tetap bertahan. namun ada kalanya saya berharap buaian semilir angin langsung dapat meruntuhkannya dalam sekejap. karena saya merasa saya sudah mengusahakan yang terbaik untuk hubungan ini namun seolah semua tetap sama saja seperti di awal. mungkin tanpa saya sadari, sebenarnya fondasi itu masih kami bangun. kami berdua bahkan belum mencapai jendela lantai 1 apalagi puncak, sangat jauh dari tempat kami berada sekarang ..

tapi entah mengapa, kebodohan saya dan ketidakmampuan saya untuk dapat berdiri sendiri memplokoto saya untuk tetap mempertahankannya.
kadang saya tidak habis pikir, kenapa saya harus mempertahankan seseorang yang tidak bisa membalas pesan saya dalam bahasa inggris, yang malah menangis sambil berkata, "bee, aku ga ngerti artinya :'( " atau "bee, jangan gitu taa. aku gabisa translatenya lhoo :("

saya muak sebenarnya. AMAT SANGAT muak dengan kelakuannya yang bahkan tidak dapat mengerti pesan saya. bagaiamana kami berdua dapat berkomunikasi secara baik jika kami saja tidak dapat mengkomunikasikannya dengan baik ?

sampai-sampai saya berfikir bahwa sebenarnya kami sudah tidak butuh satu sama lain. kami hanya terlalu nyaman dengan keadaan yang telah kami buat sampai sekarang. kami seolah tidak ingin ada yang menggantikan pasangan kami. jika itu terjadi maka kami akan merasa tidak nyaman. baik saya, maupun dia mungkin berharap ini semua segera berakhir. namun ada setitik dalam hati kecil kami yang tidak menginginkan perpsahan itu terjadi. lalu saya berfikir, bagaimana kita bisa maju kalau kita hanya jalan di tempat seperti ini ?

saya sebenarnya iri dengan pasangan-pasangan lain yang ada di luar sana. dalam 3 bulan mereka mampu menemukan cara mereka untuk tertawa bahkan ada yang 3 tahun masih menemukan cara mereka untuk merindukan yang lain. dan saya ? saya kehilangan cara-cara itu di tengah jalan .. bahkan saya juga tidak ingat bagaimana caranya merasa nyaman ada di dekat seseorang yang notabene nya mempunyai hubungan yang (seharusnya) dekat dengan saya

namun nukan hal yang mudah juga untuk melepaskan seseorang yang sudah 2 tahun bersama. tapi, kenangan apa yang kami buat selama 2 tahun itu ? menurut saya, hanya INBOX SMS saya yang mengenang segala perhatiannya, ucapan goodnite nya yang dia kirimkan kepada saya, uacapan sayangnya yang tidak pernah berubah semenjak 2 tahun yang lalu. entahlah, saya bosan ~

saya segera berharap semilir angin berhembus perlahan menghancurkan rumah kartu yang telah kami buat bersama, karena saya tidak tega untuk menghancurkannya seorang diri..


N.B :saya ada di depan komputer ini, membuat cerita ini, sebenarnya juga bukan keinginan saya. tapi entah kenapa, saya bingung harus cerita kepada siapa ? seolah menceritakan semuanya kepada mereka juga tidak akan menyelesaikan masalah. malah hanya membuat saya semakin bingung jalan mana yang harus saya ambil. maka saya memilih untuk diam. bukan berari saya tidak ingin mereka mencampuri urusan pribadi saya, saya hanya mencoba mengambil keputusan yang tepat dan tidak mengambil keputusan yang salah yang pernah saya lakukan dulu.

No comments:

Post a Comment