December 13, 2010

a story to share :)

10th grade

As I sat there in English class, I stared at the girl next to me. She was my so called "best friend". I stared at her long, silky hair, and wished she was mine. But she didn't notice me like that, and I knew it. After class, she walked up to me and asked me for the notes she had missed the day before and handed them to her. She said "thanks" and gave me a kiss on the cheek. I wanted to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.

11th grade
The phone rang. On the other end, it was her. She was in tears, mumbling on and on about how her love had broke her heart. She asked me to come over because she didn't want to be alone, so I did. As I sat next to her on the sofa, I stared at her soft eyes, wishing she was mine. After 2 hours, one Drew Barrymore movie, and three bags of chips, she decided to go to sleep. She looked at me, said "thanks" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.

Senior year
The day before prom she walked to my locker. My date is sick" she said; he's not going to go well, I didn't have a date, and in 7th grade, we made a promise that if neither of us had dates, we would go together just as "best friends". So we did. Prom night, after everything was over, I was standing at her front door step. I stared at her as she smiled at me and stared at me with her crystal eyes. I want her to be mine, but she isn't think of me like that, and I know it. Then she said "I had the best time, thanks!" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.

Graduation Day
A day passed, then a week, then a month. Before I could blink, it was graduation day. I watched as her perfect body floated like an angel up on stage to get her diploma. I wanted her to be mine, but she didn't notice me like that, and I knew it. Before everyone went home, she came to me in her smock and hat, and cried as I hugged her. Then she lifted her head from my shoulder and said, "you're my best friend, thanks" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.

A Few Years Later
Now I sit in the pews of the church. That girl is getting married now. I watched her say "I do" and drive off to her new life, married to another man. I wanted her to be mine, but she didn't see me like that, and I knew it. But before she drove away, she came to me and said "you came!". She said "thanks" and kissed me on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.

Funeral
Years passed, I looked down at the coffin of a girl who used to be my "best friend". At the service, they read a diary entry she had wrote in her high school years. This is what it read: I stare at him wishing he was mine, but he doesn't notice me like that, and I know it. I want to tell him, I want him to know that I don't want to be just friends, I love him but I'm just too shy, and I don't know why. I wish he would tell me he loved me! `I wish I did too...` I thought to my self, and I cried.

pelangi di atas kertas


.... namun semua apa mungkin, iman kita yang berbeda ..
Tuhan memang satu, kita yang berbeda ..

selentingan lagu itu terdengar dari ruang sebelah. gadis kecil itu sejenak berhenti dari kegiatannya mewarnai gambarnya yang separuh jadi
.
kala itu ia sedang mewarnai gambar pelangi. 7 warna krayon berjejer tidak karuan diatas gambarnya. krayon kuning sedang ia kendalikan untuk menuruti keinginannya mewarnai sebagian gambar pelanginya

ketika lagu itu terdengar, berhenti bekerjalah tangan kanannya ..

pikirannya mulai melayang, entah kemana
ada sesuatu yang menjadi pertanyaannya. tapi dia sendiri tidak tahu pertanyaan apa yang hendak ia tanyakan pada dirinya sendiri

tunggu ! tunggu sebentar ..
dia mulai tahu apa yang ada di benaknya. sebuah tanda tanya menggeliat dari dalam otaknya yang diselimuti banyak pembuluh darah.

"harus kah ?"

haruskah sepasang yang bercinta pergi meninggalkan yang lain hanya karena sebuah benteng yang tidak mampu mereka gapai ?
haruskah seseorang atau dua tersakiti hanya karena suatu hal yang memaksa mereka untuk menjadi "sama" ?
haruskah mereka meningglkan cinta yang selama ini mereka bangun bersama, mereka biarkan runtuh begitu saja ?
haruskah hal seperti ini terjadi tanpa solusi ?

gadis kecil menatap dengan pandangan kosong ke arah jendela. ia tetap duduk di atas kursi belajarnya. ia hanya sedang menatap dan berpikir tentang pertanyaannya yang mengejarnya menuju sebuah logika

hey, kau tidak akan pernah bertemu dengan logika ketika kau telah menemukan cinta. apa itu logika ?
cinta hanya akan membuatmu mengalami kelumpuhan, kelumpuhan logika dimana kau tidak dapat berpikir rasional. cinta tidak menyebabkan kebutaan. dia punya sejuta warnanya untuk membuat kita tertarik pada dirinya. apa kau berharap buta dan tidak melihat jutaan warnyanya yang menggiurkan ?

seperti halnya pelangi, ya ! seperti pelangi
ia melirik ke kertas gambar di atas meja kecilnya. ibaratnya pelangi hanya berwarna merah saja, apa akan indah dipandang ketika kau melihat pelangi dalam 7 spektrum warna yang berbeda ?
lalu, jika pelangi saja bisa mencampur-adukkan 7 warna yang benar-benar berbeda, mengapa kita tidak ?
2 warna yang berbeda, yang sama sekali tidak sama, mengapa tidak bisa kita satukan ? bukankah hal itu akan nampak indah ?
apa yang menghalangi 2 warna itu sehingga tidak bisa bersama, jikapun bisa pasti melewati masa-masa sulit yang tidak akan pernah bisa gadis kecil itu bayangkan ..

dihelanya napas panjang, diambilnya krayon hijaunya dan ia mulai mewarnai pelanginya

"atau karena, cinta tidak selalu seindah pelangi ?" bisiknya lirih ..

December 6, 2010

maroon and violet

saya seorang Gemini. zodiak yang dilambangkan dengan orang kembar. entah apakah hal itu ada hubungannya atau tidak,tapi saya merasa bahwa saya seorang yang memiliki kepribadian ganda

kepribadian ganda ? entahlah apa itu, saya juga tidak tahu harus menyebutnya seperti apa. seakan-akan saya mampu berubah dari kepribadian yang satu ke kepribadian yang lain tanpa seorangpun yang tahu
mungkin tidak secepat bunglon yang mengganti warna kulitnya saat berada di tempat yang berbeda. saya lebih hati-hati dibanding bunglon. karena saya tidak ingin dianggap aneh dan tidak konsisten karena tidak mampu menemukan diri sendiri

dulu saya penggemar warna BIRU. entah apakah ada hubungannya atau tidak, tapi BIRU cenderung netral dan diam di tempat, pecinta kedamaian dan bla bla bla
semakin kesini, saya merasa saya bukan orang seperti itu. saya mulai beradaptasi dan mulai sadar saya bukan seorang gadis kecil yang tenang serta bisa diam di tempat untuk waktu yang lama
saya cenderung panik dan menginginkan segala sesuatu nya cepat tersedia. saya seorang yang ceria, bertingkah semau saya, autis, jahil dan kadang sarkastik. dan entah untuk alasan yang tidak jelas, saya menyukai warna MERAH

warna yang sering dilambangkan dengan keberanian, cinta kasih oleh penduduk dunia

saya suka MERAH ketika pertama kali saya membutuhkan semangat. ada yang lain dari warna MERAH, ia mampu membuat saya tersenyum dan di saat yang bersamaan, MERAH juga mampu membuat tawa konyol teman-teman saya

saya selalu bahagia setiap melihat sebuah simpulan senyuman, entah kenapa. dan oleh karena itu, saya mulai tahu mengapa saya menyukai MERAH. karena ia mampu membuat senyuman di sekitar saya

lain halnya dengan UNGU. untuk sekian kalinya saya masih bertanya, entah kenapa. warna UNGU tidak pernah sedikitpun terbesit menjadi warna favorit saya. bagi beberapa orang, UNGU menjadi simbol seorang wanita yang ditinggalkan suaminya, entah pergi atau hinggap di sarang wanita lain

UNGU dengan segala kemisteriusannya mampu membantu saya menemukan 'kembaran' diri saya yang lain

misterius ? tidak tidak, bukan kata seperti itu yang tepat menggambarkan seorang 'saya'. bagi saya, UNGU lebih mampu membantu saya menyembunyikan rahasia-rahasia saya yang bahkan boneka anjing di kamar saya pun tidak mengetahuinya

kadang UNGU juga mampu membuat saya menangis dengan lutut tertekuk di hadapan Yang Maha Esa.
UNGU dengan segala kerendahan hatinya, yang sadar bahwa ia tidak dapat berdiri sendiri. bukti bahwa MERAH dan BIRU yang memadukan kedua warna mereka sehingga UNGU tercipta

saya mulai tahu alasan mengapa saya menyukai UNGU karena ia membuat saya sadar bahwa saya hanya manusia biasa yang punya rahasia, yang menangis di hadapan Tuhan nya ketika tidak 1 pun rahasia yang mampu diceritakan di hadapan sesamanya. UNGU membantu saya untuk tetap mengangkat kepala saya tinggi saat saya menunduk, mencoba menyembunyikan air mata

saya dengan 2 kepribadian saya. saya bangga. entah pendapat apapun yang mungkin menganggap ini penyakit
tapi saya tidak butuh dokter seorangpun untuk menyembuhkan penyakit saya. bila memang penyakit, biar saja tetap menggerogoti diri saya tanpa ada yang tahu, sekalipun boneka anjing di kamar saya ..