January 1, 2011

Perempuan

Perempuan itu (kadang) bodoh.
Jika ada pemuda yang mendekati, akan mengira bahwa pemuda memiliki perasaan lebih padanya. Bahkan walau isi pesannya hanya, "halo, sedang apa?"

Perempuan itu (kadang) bodoh.
Jika seorang pemuda mulai mengajaknya mengobrol dengan sering dan atau suka meneleponnya sesaat sebelum tidur, perempuan akan merasa kegirangan tanpa sebab yang jelas.

Perempuan itu (kadang) bodoh.
Setelah si pemuda mulai sering mengirimkan pesan, dan sering berbalas pesan juga, maka perempuan akan menjadikan si pemuda kebiasaannya. Menjadi kebiasaan seperti heroin. Yang jika tidak muncul sehari akan dicari-cari. Yang jika sehari saja tidak mengirim pesan akan terasa satu dekade. Yang akan merasa 'sakaw' seperti berhenti dari kecanduan. Ya. Sungguh bodoh.

Perempuan itu (kadang) bodoh.
Yang akan merasa terganggu dengan setiap perlakuan dari setiap pemuda yang datang (dan juga pergi). Yang padahal mungkin bagi si pemuda tidak berbekas apapun, tapi baginya akan terasa sangat spesial.

Perempuan itu (kadang) bodoh.
Yang akan mematri setiap detail perkataan dan perlakuan dari seorang pemuda yang meninggalkannya dengan janji yang tidak pernah tertepati, yang akan selalu melihat semua pesan-pesan yang pernah pemuda kirimi untuknya di masa lalu, bahkan walau kini pemuda itu telah menjalani hidup bersama perempuan lain yang manis.

Perempuan itu (kadang) bodoh.
Yang tidak dapat dengan mudah "move on" untuk seorang pemuda yang padahal tidak pernah menyatakan bahwa pemuda itu "into you".

Perempuan itu (kadang) bodoh.
Yang akan selalu merasa pusing dan kebingungan untuk kehadiran dua hati dalam satu waktu. Meskipun dia tidak diminta memilih, tapi hatinya tetap tidak bisa memasukkan dua hati lain dalam satu waktu. Padahal mungkin hati hati lain yang hendak memasuki hatinya itu, hanya berkunjung.

Iya. Perempuan itu (kadang) bodoh. Dia selalu tidak dapat dengan mudah untuk pergi meski semua pertaruhan sudah menunjukkan agar dia beranjak dari permainan.

Perempuan itu (kadang) bodoh.
Karena ia dapat sekali dengan mudah dibuat berbesar hati dengan perkataan "stay by my side"

Padahal, dia mestinya dapat menjaga hati untuk orang yang memang benar-benar berniat memasukkan dia dalam hatinya.

Aku tidak suka menjadi perempuan bodoh itu, meski pada kenyataannya, aku tetaplah perempuan yang (kadang) bodoh itu.

No comments:

Post a Comment