Gadis kecil itu berdiri di depan pianonya.
Menatap sebentar.
Lalu dia putuskan untuk duduk di atas kursinya.
Jari telunjuknya menekan perlahan satu persatu tuts dihadapannya.
Tanpa Ia sadari, kesembilan jari yang lainnya menumpang tindih pada tuts.
Monlight Sonata karya Beethoven Ia mainkan.
Perlahan...
Marah, sedih, kecewa dan tak mampu mengungkapkannya pada semua orang.
Ya, dia tidak mampu untuk menangis.
Dia tegar menghadapi semuanya.
Atau mungkin...
Ia terlalu angkuh membiarkan airmatanya menetes.
Menatap sebentar.
Lalu dia putuskan untuk duduk di atas kursinya.
Jari telunjuknya menekan perlahan satu persatu tuts dihadapannya.
Tanpa Ia sadari, kesembilan jari yang lainnya menumpang tindih pada tuts.
Monlight Sonata karya Beethoven Ia mainkan.
Perlahan...
Marah, sedih, kecewa dan tak mampu mengungkapkannya pada semua orang.
Ya, dia tidak mampu untuk menangis.
Dia tegar menghadapi semuanya.
Atau mungkin...
Ia terlalu angkuh membiarkan airmatanya menetes.
No comments:
Post a Comment